Kekerasan Seksual Serdadu Paman Sam - ParaDIsE.group
Headlines News:
Home » , » Kekerasan Seksual Serdadu Paman Sam

Kekerasan Seksual Serdadu Paman Sam

Written By shodiqiel on Sabtu, 21 Maret 2009 | 00.13

[JP Online, Kamis, 19 Maret 2009]
Naik, Kekerasan Seksual Serdadu Paman Sam

WASHINGTON - Prajurit Amerika Serikat, tampaknya, makin kurang ajar saja terhadap warga sipil di negara lain. Setidaknya itu terlihat dari melonjaknya angka kekerasan seksual yang dilakukan serdadu Paman Sama di Iraq dan Afganistan yang meningkat 26 persen dibandingnkan tahun yang lalu.

Namun, Pentagon menyebutkan bertambahnya angka dalam laporan itu justru berarti kebijakan yang diberikan oleh departemen untuk melindungi korban mengalami perubahan. Hal itu dikatakan oleh dr Kaye Whitley, direktur pencegahan kekerasan seksual.

Ada 165 laporan kekerasan seksual di Iraq dan Afganistan antara Oktober 2007-tahun 2008. Sementara antara 1 Oktober 2006-hingga September 2007 menyebutkan ada 131 laporan kekerasan seksual.

Pada 2008, angka kejahatan seksual yang dilakukan personel militer AS di seluruh dunia meningkat dari 2.688 tahun sebelumnya menjadi 2.923.

Menanggapi kenakalan personel militernya itu, Whitkley mengatakan ada 2.763 kasus yang sudah diinvestigasi pada 2008 dan 832 di antaranya sudah diberi sanksi. Termasuk di dalamnya pengadilan tinggi, hukuman non yudisial atau sanksi administratif lainnya.

Saat ini, 1,4 juta anggota pasukan AS ditempatkan di seluruh dunia. Whitley mengakui tidak mungkin tahu pasti berapa jumlah kekerasan seksual yang sesungguhnya. (war/ami)

Pentagon Tambah 400 Ribu Tentara ke Afghanistan
WASHINGTON - Semakin berkecamuknya perang Afghanistan membuat Gedung Putih tidak bisa mengalihkan perhatian atas negeri Asia Tengah tersebut. Dalam waktu dekat, Pentagon akan mengirimkan pasukan tambahan ke Afghanistan untuk menggandakan jumlah personel AS yang sudah ada di sana. Jumlah serdadu tambahan itu diperkirakan mencapai 400.000 orang.

Kepada The New York Times, Obama mengatakan bahwa pasukan tambahan yang bakal dikirim tersebut terdiri atas personel militer dan kepolisian. "Tujuannya, menciptakan stabilitas keamanan di sana," ucapnya seperti dilansir Reuters kemarin (19/3). Kendati pengiriman pasukan tambahan itu sudah bisa dipastikan, Obama belum secara resmi menerbitkan perintah tersebut.

"Obama bakal meneken draf yang menjadi bagian dari dokumen strategi Afghanistan-Pakistan itu pekan ini," terang seorang pejabat Pentagon yang tidak mau namanya dikutip. Dengan tambahan sekitar 400.000 personel keamanan, kekuatan AS di negeri yang tercabik konflik tersebut akan menjadi tiga kali lipat daripada 2002. Saat itu, tingkat serangan Taliban dan Al Qaidah meningkat pesat seiring dengan peringatan satu tahun invasi AS.

Anggaran program pendampingan keamanan di Afghanistan pun bakal berlipat menjadi USD 20 miliar (sekitar Rp 229,5 triliun) dalam waktu enam atau tujuh tahun. Hingga saat ini, sebagian besar anggaran tahunan pemerintah Afghanistan masih ditanggung AS. Sisanya menjadi tanggung jawab donatur internasional yang lain. Terutama negara-negara Barat yang menjadi sekutu AS. (hep/ami)

[ Kamis, 19 Maret 2009 ]
Paus: Kondom Tidak Tangkal AIDS

YAOUNDE - Prihatin dengan terus bertambahnya angka pengidap AIDS di Afrika, Paus Benediktus XVI melontarkan kritik pedas dalam kunjungannya kemarin (18/3). Bagi-bagi kondom gratis yang belakangan gencar dilakukan di Benua Hitam itu, menurut rohaniwan 81 tahun tersebut bukanlah solusi efektif untuk menangkal penyebaran virus HIV.

"AIDS adalah tragedi yang tidak bisa diselesaikan hanya dengan uang. Tidak bisa diatasi hanya dengan membagi-bagikan kondom. Sebaliknya, (membagikan kondom) malah semakin menambah masalah," ungkapnya setiba di Kamerun, seperti dilansir Agence France-Presse kemarin (18/3). Dia menegaskan, masih banyak cara lain yang jauh lebih efektif untuk menangkal virus mematikan tersebut.

Paus Benediktus yang juga akan mengunjungi Angola dalam sepekan lawatannya itu menyatakan bahwa solusi terbaik melawan AIDS adalah spiritual dan kesadaran manusia. "Kepatuhan terhadap norma-norma agama dan sosial merupakan cara yang paling efektif," katanya di depan Presiden Kamerun Paul Biya. Sedangkan, lanjut dia, obat paling mujarab bagi para ODHA (orang yang hidup dengan HIV/AIDS) adalah persahabatan.

Biya menyambut baik pesan tersebut dan menganggapnya sebagai bentuk perhatian dunia terhadap Afrika. "Solidaritas ini juga menjadi penyemangat bagi mereka untuk pesimis dan terus melanjutkan upaya-upaya membangun masyarakat Afrika yang lebih adil dan solid," paparnya kepada CNN kemarin (18/3). Bulan lalu, paus asal Jerman itu menetapkan 2009 sebagai Tahun Afrika. Rencananya, September nanti, bakal diselenggarakan konferensi uskup-uskup Afrika di Roma, Italia. (hep)


Salam Persahabatan
ParaDIsE.group
Share this article :

1 komentar :

  1. terkutuklah mereka yang menjadikan bangsa asia sebagai budak seks mereka..

    wahai umat muslim sadarlah..!!!!kita sekarang sedang dilecehkan. lihatlah, kasus pelecehan seksual tentara terkutuk amerika hanya dianggap sebagai "kenakalan"

    BalasHapus

Silakan komentar Suroboyoan, Bahasa Arek Ngalam, Arabia, English atau Cak Madureh.

 
Support: Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly Powered by Blogger
Copyright © 2014. ParaDIsE.group - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template