SBY dan Program BLT - ParaDIsE.group
Headlines News:
Home » , » SBY dan Program BLT

SBY dan Program BLT

Written By shodiqiel on Senin, 23 Maret 2009 | 22.50

[JP Online, Senin, 23 Maret 2009]
SBY Jawab Kritik Mega Tentang Program BLT

PALEMBANG - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku ketua dewan pembina Partai Demokrat tidak terima, program bantuan langsung tunai (BLT) andalannya dikritik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Saat berkampanye di Palembang kemarin (22/3), SBY menjawab kritik presiden kelima RI itu.

Menurut SBY, pemerintah yang dipimpinnya punya segudang program prorakyat. ''Tidak benar kalau program prorakyat hanya BLT,'' kata SBY ketika berkampanye Partai Demokrat di lapangan parkir Stadion Sriwijaya, Palembang, kemarin. Sehari sebelumnya, lokasi yang sama digunakan untuk kampanye Partai Golkar yang dihadiri ketua umumnya, Jusuf Kalla.

Kepada puluhan ribu simpatisan yang memenuhi areal kampanye, SBY mengatakan, ada seorang pemimpin yang tidak setuju dengan program membantu rakyat miskin. Bahkan, pemerintah dituding hanya memiliki program BLT. ''Memang dulu tidak ada BOS (bantuan operasional sekolah), jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat), PNPM (program nasional pemberdayaan masyarakat), dan BLT. Pemerintahan yang sekarang inilah yang membuat program-program prorakyat tersebut,'' ujarnya.

Program BLT, kata SBY, dikhususkan bagi rakyat miskin yang membutuhkan. ''Tidak ada yang salah negara membantu rakyatnya. Undang-undang juga memerintahkan. Agama juga tidak melarang. Program prorakyat ini harus dilanjutkan,'' kata SBY disambut yel-yel lanjutkan... lanjutkan... dari puluhan ribu simpatisan Demokrat.

Sebelumnya, saat berkampanye di Jember pada Jumat (20/3) lalu, Megawati mengkritik keras program BLT yang dilakukan pemerintah. Program tersebut dinilai merendahkan masyarakat kecil.

Menurut Mega, program BLT hanya untuk kepentingan sesaat, bukan untuk jangka panjang. "Kasihan ibu-ibu, penyet-penyet hanya untuk Rp 200 ribu. Mana harga dirimu? Apa arti Rp 200 ribu jika harus penyet-penyet," sindirnya (JP, 21/3).

Menurut dia, PDIP protes keras atas kebijakan yang menghambur-hamburkan dana besar itu. "Lebih baik untuk jembatan, jalan," tegasnya. Karena itu, dia minta masyarakat tidak mudah dibodohi dengan program BLT.

Kampanye SBY di Palembang kemarin terasa meriah. SBY yang didampingi Ani Yudhoyono dan putra bungsunya, Edie Baskoro Yudhoyono, tampak bersemangat dan antusias.

SBY kembali menyanyikan dua lagu andalannya. Bersama Changcutters menyanyikan lagu Demokrat Berjuang untuk Rakyat dan bersama Andra and the Backbone menyanyikan lagu berjudul Sempurna.

Sebelum di Palembang, paginya SBY berkampanye di basis Partai Golkar dan Jusuf Kalla di Makassar. SBY dan Partai Demokrat menggelar kampanye di Stadion Andi Mattalata Matoanging. Meski di kampung saingannya, Jusuf Kalla, massa Partai Demokrat ternyata tidak kalah dengan massa Partai Golkar yang menggelar kampanye sehari sebelumnya.

Sementara itu, setelah bertemu Sri Sultan Hamengku Buwono X, Megawati kemarin melanjutkan safari politik ke Kabupaten Magelang. Mantan presiden RI itu berkunjung ke Ponpes Darussalam Watucongol, Muntilan, untuk bertemu KH Ahmad Abdulhaq atau biasa disapa Mbah Mad. Acara itu disambung silaturahmi dengan sejumlah alim ulama di Magelang. Pada kesempatan itu, di aula ponpes Mega memberikan sambutan tanpa teks di hadapan para ulama.

Berbeda dengan di Jember, Mega tidak lagi memperpanjang kritiknya seputar program BLT. Kali ini dia menganjurkan masyarakat agar tidak golput pada Pemilu 2009. Mega juga mengingatkan, apabila ada kesulitan dan kekurangan menghadapi pemilu, hendaknya segera diatasi. Termasuk, berbagai kekurangan pada Pemilu 2004. ''Masyarakat harus memperbaiki," ujarnya.

Mega lagi-lagi menyoroti berbagai kelemahan pilgub Jatim. Dia mengatakan, keinginan masyarakat menyukseskan demokrasi ternodai oleh beberapa kasus kecurangan. "Kecurangan tersebut merupakan upaya pembodohan masyarakat. Ini jangan sampai terjadi lagi," paparnya.

Menurut Mega, apa pun bentuk kebohongan harus terjadi hanya satu kali. Jangan sampai terjadi kebohongan berkali-kali. "Karena itu, dalam pemilu kali ini berikan suara dengan sejujur-jujurnya. Berikan kesempatan seluas-luasnya untuk memilih. Karena itu, kalau mau milih saya, silakan. Kalau tidak, ya sudah pernah kejadian. Dan, hasilnya bisa dilihat sendiri," urainya.

Istri Taufiq Kiemas itu tidak berlama-lama tinggal di Ponpes Darussalam Watucongol. Dia buru-buru menyudahi orasi politik karena harus segera balik lagi ke Jakarta untuk melayat Wasekjen PDIP yang juga anggota DPR Komisi I, Sutradara Ginting.

Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Bachtiar Chamsyah menyatakan, pencairan BLT tahun ini sudah diantisipasi agar tidak dipersepsikan sebagai politik uang. Karena itu, alokasi BLT dikurangi dari awalnya delapan bulan menjadi hanya dua bulan.

Meski jumlah bantuan yang diberikan kepada masyarakat tetap sama, pemerintah tahun ini juga sudah mengurangi penerima BLT sesuai jumlah penduduk miskin terbaru.

Menurut Bachtiar, pencairan dana BLT juga tidak ditujukan untuk politik uang. Pasalnya, BLT diberikan kepada seluruh masyarakat miskin yang memenuhi 14 kriteria umum yang ditetapkan pemerintah.

Penentuan penerima BLT juga bukan dilakukan partai politik, melainkan oleh aparat pemerintah di daerah. "Pembagian BLT juga tidak dilakukan partai politik, namun dikirimkan melalui kantor pos. Karena itu, tidak ada unsur politik uang meski dilakukan pada saat kampanye," tegasnya.

Tak Tahu Ada BLT Lagi

Dari sejumlah daerah dilaporkan, sosialisasi program BLT yang bertepatan dengan masa kampanye ikut tersendat. Sejumlah warga tidak tahu bahwa tahun ini mendapat BLT lagi. Beberapa petugas juga terkesan setengah hati untuk menyosialisasikan program yang diklaim anti-kemiskinan tersebut.

Anto, warga Jalan S.M. Raja, Medan, mengatakan tidak tahu program BLT bergulir lagi. Dia mengakui, aparat desa tidak menginformasikan adanya dana BLT pada tahun ini. ''Saya hanya dengar dari mulut ke mulut bahwa BLT ada. Tapi, baru saya dengar semalam,'' kata Anto seperti dilaporkan Sumut Pos (Jawa Pos Group) kemarin (22/3).

Menurut dia, koordinasi antara lurah dan kepala lingkungan (kepling) kepada warga masih sangat kurang. ''Saya tidak tahu disengaja atau tidak. Tapi selama ada BLT itu, saya melihat pihak-pihak yang bekerja di dalamnya tidak serius menangani hal ini. Ini kan masalah kelanjutan hidup, seperti kami orang miskin ini?'' keluhnya.

Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group) melaporkan, penyaluran BLT di Banjarmasin dimanfaatkan sejumlah calon legislatif (caleg). Ada anggota tim sukses caleg DPR yang membagikan kartu nama saat sejumlah warga antre menerima BLT di kantor pos.

Di Muaratebo, sosialisasi BLT berlangsung lancar. Dana BLT dicairkan Rp 200 ribu per rumah tangga sasaran (RTS). ''Sesuai Inpres Nomor 1 Tahun 2009, pencairannya memang berbeda dengan tahun sebelumnya," ujar Kabag Ekonomi Kabupaten Tebo Sarjono seperti dilaporkan Jambi Independen (Jawa Pos Group) kemarin.

Meski demikian, Sarjono tidak tahu kapan pencairan BLT untuk 16.208 warga Tebo. Petugas Pemprov Jambi belum menyusun teknis penyalurannya. ''Yang kami tahu, pencairan dibatasi hingga 20 April nanti," tukas Sarjono.

Berbeda dengan di Tebo, sebagian warga miskin di Kota Pekanbaru mulai menikmati dana BLT. Mereka menerima pencairan melalui Kantor Pos Pekanbaru. Dari pengamatan Riau Pos (Jawa Pos Group), pencairan dana BLT dikhawatirkan tidak tepat sasaran. Sebab, pada hari kelima pencairan, banyak orang yang mampu secara ekonomi ikut antre. Sebagian warga datang dengan mengendarai sepeda motor sambil menenteng ponsel. ''Saya saja bingung. Soalnya, kebanyakan yang datang orang berkecukupan,'' kata petugas parkir di kantor pos.

Koordinator penyaluran BLT di Pekanbaru Adrian Danil mengatakan, data penerima BLT tahun ini mengacu pada penerima BLT 2008. Meski demikian, dia mengakui kurang sosialisasi karena teknis penyalurannya mengacu Inpres No 1 Tahun 2009 yang keluar mendadak. ''Seharusnya ada perubahan dan didata ulang. Kami hanya membagikan dan data penerima BLT sudah baku berdasar laporan RT dan RW,'' ujar Adrian.

Dari Palu seperti dilaporkan Radar Sulteng (Jawa Pos Group), sekitar 13.592 warga miskin Kota Palu juga mulai antre menerima pencairan BLT. Mereka tidak menyangka BLT tahun ini cair kembali.

Dari Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Ekspres (Jawa Pos Group) melaporkan, realisasi penyaluran BLT belum jelas. Kepala Kantor Pos Baturaja Rody Herawan, yang membawahi wilayah OKU, mengatakan belum mengetahui secara pasti kapan dana BLT disalurkan kepada RTS. ''Kami akan beraudiensi dengan bupati tiga kabupaten terlebih dahulu. Setelah itu, baru realisasi pencairan BLT bisa dilaksanakan," ujar Rodi.

Saat ini belum satu pun kabupaten dan kota di Sumsel yang telah menyalurkan BLT, selain Kota Palembang. Tak hanya itu, Rodi juga mengakui jumlah RTS yang akan menerima BLT 2009 belum diketahui. Meski demikian, dia memastikan jumlah penerima BLT menurun dibandingkan tahun sebelumnya. ''Data penerima BLT tahun ini belum diterima, tapi hasil koordinasi mendapati jumlah RTS berkurang,'' tuturnya. Dia menambahkan, pada tahap awal pencairan, setiap RTS menerima Rp 200 ribu.

Sementara dari Sumbawa, Kepala Kantor Pos Sumbawa Muhammad Muchlis mengungkapkan, total dana BLT di wilayahnya mencapai Rp 9,2 miliar. Namun, hingga kemarin, dana BLT itu belum dibagikan.(tom/dem/noe/jpnn/agm)



Salam Persahabatan
ParaDIsE.group
Share this article :

0 komentar :

Silakan tulis seperlunya;

Boleh komentar, saran/masukan, nasihat, usul, dsc. Semoga saya dapat menanggapi dengan baik.

 
Support: Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly Powered by Blogger
Copyright © 2014. ParaDIsE.group - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template