Larang Wartawannya Meliput di Israel
[JP Online, Rabu, 04 Februari 2009]
DOHA - Sikap tegas pemerintah Qatar memutus hubungan dagang dengan Israel pada 16 Januari lalu berbuntut buruk bagi stasiun berita internasional Al Jazirah. Jaringan berita terbesar dan berpengaruh milik Qatar itu menjadi objek pelampiasan sakit hati Israel. Bila selama ini mereka bebas meliput di negara Zionis, kini kebebasan itu berbatas. Menurut seorang pejabat Israel, dilema bagi Al Jazirah tersebut tercipta akibat ulah pemerintah Qatar.
''Qatar sendiri yang membuat masalah karena sudah merusak hubungan dengan Israel. Qatar sendiri yang menciptakan masalah buat Al Jazirah,'' ujar sumber dari lingkungan pemerintah Israel kepada Agence France Presse kemarin (3/2).
Israel, tampaknya, benar-benar berusaha melumpuhkan biro Al Jazirah di Israel. Berdasar catatan BBC, negara yang mengagresi Palestina itu tidak akan memperpanjang visa dan surat izin para pekerja dan jurnalis Al Jazirah di Israel. Selain itu, akses jurnalis Al Jazirah untuk meliput konferensi pers atau pertemuan-pertemuan bakal dibatasi.
Selain persoalan politis, tersimpan misi di balik aksi menghalang-halangi stasiun Al Jazirah tersebut. Rupanya, Israel merasa kian terpojok oleh berita-berita Al Jazirah yang kritis dan pedas. Sampai-sampai mereka menjuluki stasiun berita tersebut sebagai corong Hamas.
Pada 16 Januari lalu, pemerintah Qatar mengumumkan pembekuan hubungan ekonomi dengan Israel. Tindakan itu sebagai bentuk protes terhadap invasi 22 hari Israel ke Jalur Gaza yang menewaskan lebih dari 1.300 jiwa dan memorak-porandakan wilayah terkucil itu.
Sikap tersebut diputuskan saat pertemuan puncak politikus Arab dan muslim di Doha. Dalam pertemuan darurat tersebut, di antara 22 negara anggota negara Arab, yang hadir hanya 13 negara. Arab Saudi dan Mesir menolak hadir. Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan bersama yang mengimbau semua negara Arab menghentikan semua upaya damai dan memutus hubungan dengan Israel.
Selain Qatar, negara yang memutuskan hubungan dengan Israel adalah Republik Islam Mauritania, negara yang berada di barat laut Afrika.
Pemutusan hubungan itu menyusul tindakan Venezuela dan Bolivia yang juga membekukan hubungan diplomatik dengan Israel dua minggu sebelumnya. Qatar dan Israel memang tak pernah menjalin hubungan diplomatik, tetapi hanya hubungan dagang. Perwakilan kedua negara selalu menggelar rapat dan pertemuan tiap tahun. Qatar juga satu-satunya negara kawasan Teluk yang menjalin hubungan dagang dengan Israel. Biro dagang Israel-Qatar terbentuk pada 1996. Sementara itu, Mauritania telah menjalin hubungan diplomatik penuh dengan Israel sejak 1999. (ape/ami)
ParaDIsE.group
0 komentar :
Silakan tulis seperlunya;
Boleh komentar, saran/masukan, nasihat, usul, dsc. Semoga saya dapat menanggapi dengan baik.