Jaga Netralitas Sky News Ikuti BBC Tolak Tayangkan Amal Gaza
LONDON - Setelah British Broadcasting Corporation (BBC), stasiun berita Inggris lainnya, Sky News, ikut-ikutan menolak menayangkan iklan layanan masyarakat yang berisi permohonan bantuan dana untuk para korban serangan Israel di Jalur Gaza. Alasannya sama dengan BBC, untuk menjaga netralitas pemberitaan.
''Memberitakan konflik di Gaza sungguh rumit dan penuh tantangan bagi organisasi pemberitaan,'' kata Direktur Sky News John Ryley seperti dilansir Associated Press kemarin (26/1). ''Komitmen kami sebagai jurnalis adalah meng-cover segala sisi dari peristiwa itu dengan menjunjung tinggi objektivitas."
Penolakan Sky News itu disambut protes sejumlah kalangan. Protes yang disampaikan bernada sama dengan yang dilontarkan ke meja redaksi BBC Minggu lalu (25/1).
''Sungguh memalukan. Mereka harus segera menayangkannya. Saya sangat kecewa kepada Sky. Mereka seharusnya sadar akan tugasnya sebagai stasiun publik,'' kata Jeremy Corbyn, seorang anggota parlemen dari Partai Buruh. Corbyn bersama sejumlah rekan sesama anggota dewan berencana menemui pimpinan eksekutif BBC kemarin untuk meminta jajaran redaksi mengubah keputusannya. Meski hasil pertemuan itu belum di-publish, BBC tampaknya akan tetap teguh pendirian.
Adrian Wells, direktur berita luar negeri Sky, mengaku paham dengan niat tulus penyelenggara amal untuk korban Gaza. ''Kepada mereka yang marah maupun tersinggung tentang ini, saya jelaskan, komitmen Sky memberitakan wilayah itu (Gaza) sangat jelas. Kami telah mengirim reporter sejak gerbang Gaza dibuka. Para pemirsa Sky juga sangat sadar dengan krisis kemanusiaan yang terjadi,'' katanya.
Iklan berdurasi dua menit itu merupakan kerja bareng 13 organisasi kemanusiaan di Inggris yang tergabung dalam Disaster Emergency Committee (DEC), termasuk Palang Merah, Oxfam, dan organisasi anak, Save the Children. Mereka bermaksud mengumpulkan dana untuk sekitar 500.000 warga Gaza yang kehilangan rumah sekaligus akses terhadap air bersih.
Selain BBC dan Sky News, kantor berita lain, seperti Channel 4, ITV, dan lainnya telah bersepakat akan menayangkan iklan layanan permohonan dana tersebut. Hingga kemarin, lebih dari 10 ribu surat komplain masuk ke kantor BBC. Legislator Partai Buruh, bahkan uskup besar dari Gereja Canterbury turut mengecam BBC.
''Ini bukan soal netralitas, ini soal kemanusiaan. Ini bukan acara yang digalang Hamas untuk bisa membeli senjata lagi, tapi oleh Disasters Emergency Committee (DEC/Komite Pertolongan Bencana) untuk membantu mereka yang membutuhkan pertolongan," kata Uskup Besar York John Sentamu seperti dilansir The Guardian.(ape)
Sementara itu..
[JP Online, Kamis, 29 Januari 2009]
Israel Terus Caplok Wilayah Palestina
JERUSALEM - Israel semakin dalam menancapkan kukunya di Tepi Barat yang sejatinya merupakan wilayah Palestina. Bahkan, kelak bisa menggusur warga Arab Palestina keluar dari rumahnya sendiri. Itu terlihat dari perkembangan permukiman Yahudi dari tahun ke tahun.
Data yang dirilis Peace Now, permukiman Yahudi di Tepi Barat jauh lebih luas dibandingkan pada 2007. Bangunan yang baru itu mencapai 1.518 -termasuk 216 pos pantau. Sekitar 61 persen bangunan baru tersebut didirikan di barat kawasan pagar perbatasan, dan 31 persen lainnya dibangun di wilayah timurnya.
Lebih dari 80 persen bangunan -- sekitar 1.257-- dibangun di wilayah permukiman yang sudah ada, bukan di wilayah baru. Dari jumlah bangunan itu, sekitar 748 bangunan dibuat model permanent, sementara 509 lainnya dibaut serupa karavan atau tenda-tenda kafilah. Total penduduk Yahudi di Tepi Barat pada 2008 terhitung sebanyak 285.800.
''Tampaknya permintaan pemerintah kepada Mahkamah Agung bahwa mereka dan pemukim bersepakat mengevakuasi yang di Migron dan memindahkannya ke permukiman Adam akan mendorong para pemukim untuk membuat bangunan di Migron. Sebab, jika relokasi dilakukan akan memakan waktu lama,'' tulis Peace Now seperti dikutip portal Israel Ynetnews.com.
Peace Now menyampaikan laporan itu untuk menyambut utusan Amerika Serikat untuk Timur Tengah, George Mitchell, yang dijadwalkan bertemu petinggi Israel hari ini. Ketika masih menjadi duta Timur Tengah untuk pemerintah Bill Clinton, Mitchell pernah bersuara lantang menyikapi pembangunan permukiman ilegal di daerah Tepi Barat yang merupakan teritori Palestina.
Pemimpin partai oposisi Likud Benjamin Netanyahu telah berkomitmen tidak akan membangun permukiman baru di Tepi Barat jika partainya menang pemilu Februari mendatang. Kecuali di tempat yang telah ada untuk menampung pertambahan jumlah populasi.(ape/ami)
ParaDIsE.group
0 komentar :
Silakan tulis seperlunya;
Boleh komentar, saran/masukan, nasihat, usul, dsc. Semoga saya dapat menanggapi dengan baik.